PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Rabu, 24 April 2013

LATIHAN SOAL MUTU PELAYANAN KEBIDANAN 2013

Dr. Suparyanto, M.Kes


LATIHAN SOAL MUTU PELAYANAN KEBIDANAN 2013

1.    Jelaskan apakah yang dimaksud dengan ISO
2.    Sebutkan Prinsip manajemen ISO
3.    Sebutkan Manfaat menerapkan ISO
4.    Jelaskan apa langkah pertama melaksanakan ISO
5.     “Kepuasan Pelanggan” adalah pengertian mutu menurut siapa?
6.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan mutu pelayanan kebidanan?
7.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan standart?
8.    Sebutkan macam standart input?
9.    Sebutkan macam standart output?
10.  Sebutkan macam standart proses?
11.  Jelaskan apa yang dimaksud memuaskan pelanggan?
12.  Bagimana cara mengetahui harapan pelanggan
13.  “Pada saat saya menjadi dokter Anda, saya mencoba membayangkan dokter macam apa yang saya inginkan jika seandainya saya menjadi Anda, kemudian saya berusaha untuk menjadi dokter semacam itu” adalah upaya memuaskan pelanggan menurut siapa?
14.  Sebutkan Manfaat kepuasan pelanggan?
15.  Jelaskan Penyebab tidak terpenuhinya harapan customer?
16.  Jelaskan dimensi mutu ketersediaan pelayanan kesehatan?
17.  Jelaskan dimensi mutu keterjangkauan pelayanan kesehatan?
18.  Sekelompok orang dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing, dengan tujuan untuk menjaga mutu yang telah ditetapkan disebut apa?
19.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan indicator pelayanan minimal?
20.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan indicator penampilan minimal?
21.  Memimpin partus, termasuk standart apa?
22.  Memenuhi harapan pelangan, termasuk standart apa?
23.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan Quality Assurance?
24.  Apa Tujuan akhir quality assurance?
25.  Sebutkan Manfaat quality assurance?
26.  Sebutkan kegiatan pertama quality assurance?
27.  Sebutkan Kegiatan quality assurance setelah menemukan masalah?
28.  Sebutkan Prinsip quality assurance?
29.  Sebutkan macam model quality assurance?
30.  Jelaskan Model Quality assurance prospektif?
31.  Jelaskan Model Quality assurance retrospektif?
32.  Jelaskan Model Quality assurance konkuren?
33.  Jelaskan Model Quality assurance interna?
34.  Jelaskan Model Quality assurance eksterna?
35.  Beri contohmodel menjaga mutu retrospektif?
36.  Proses memimpin partus termasuk model QA jenis apa?
37.  Beri contoh model Prospective Quality Assurance?
38.  Pengakuan organisasi yang berwenang untuk menentukan strata mutu pelayanan institusi disebut apa?
39.  Pengakuan organisasi yang berwenang untuk menentukan kompetensi tenaga kesehatan disebut apa?
40.  Review medical record termasuk model QA jenis apa?
41.  Gugus Kendali Mutu, termasuk model QA jenis apa?
42.  Upaya peningkatan mutu dengan urutan: plan, do, check, action adalah teori siapa?
43.  Menurut teori siklus deming, apa tahap setelah monitoring pada upaya peningkatan mutu?
44.  Total Quality Management adalah suatu proses manajemen dengan pendekatan apa?
45.  Dimana Tempat masalah pada system?
46.  Dimana Penyebab masalah, pada suatu system?
47.  Sebutkan komponen Total Quality Management?
48.  Kegiatan inspeksi dan uji termasuk dalam kegiatan apa dalam TQM?
49.  Sekelompok orang yang diberi tugas untuk memantau pelaksanaan mutu pelayanan disebut apa dalam TQM?
50.  Organisasi internasional untuk standarisasi disebut apa?

SEKILAS TENTANG PENYAKIT SIFILIS

Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG PENYAKIT SIFILIS

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang menyebar cukup mengkhawatirkan di Indonesia. Penyakit sifilis tidak bisa diabaikan, karena merupakan penyakit berat yang bila tidak terawat dapat menyerang hampir semua alat tubuh, sepertikerusakan sistem saraf, jantung, tulang, dan otak. Selain itu wanita hamil yang menderita sifilis dapat juga menularkan penyakitnya ke janin sehingga menyebabkan sifilis kongenital yang bisa menyebabkan penyakit bawaan dan kematian. Bahkan pada sifilis stadium lanjut terdapat suatu lubang (gumma) yang bisa timbul di langit-langit mulut. Maka istilah untuk penyakit ini yaitu “raja singa” sangat tepat karena keganasannya.


1.2 Tujuan
           
Untuk mengetahui gejala-gejala dari penyakit sehingga masyarakat bisa mengantisipasi dalam kehidupan sehari-hari, selain itu makalah ini juga bisa menjadi bahan bacaan bagi akademik.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Faktor Agent
Faktor penyebab atau timbulnya penyakit disebabkan oleh spirochetha Treponema pallidium.

2.2 Faktor Host
·         Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap penyakit sifilis, jika    tidak (pernah) melakukan hubungan seksual aktif dengan penderita sifilis maka dia tidak akan punya resiko terkena penyakit ini.
·         Ibu menderita sifilis saat sedang mengandung kepada janinnya lewat transplasental
·         Lewat transfusi darah dari darah penderita sifilis.
·         Sifilis tidak menular melalui peralatan makan, tempat dudukan toilet, knop pintu, kolam renang, dan tukar-menukar pakaian.

2.3 Faktor Environment
Faktor lingkungan yang mempengaruhi terjadinya penyakit tersebut adalah karena adanya tempat lokalisasi yang telah ada pada tiap kota sehingga banyak sekali wanita maupun pria terjangkit penyakit menular seksual karena seringnya berganti-ganti pasangan. Selain itu faktor lainnya adalah kurangnya kebersihan diri pada saat pasangan melakukan hubungan seksual.

2.4 Port of Entry and Exit
Untuk mencegah supaya agar tidak tertular penyakit sifilis yaitu dengan cara menutup pintu masuk dan keluar menggunakan alat pelindung seperti kondom pada saat mau melakukan hubungan seksual.

2.5 Transmisi
Melalui kontak langsung antara orang yang menderita penyakit sifilis.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pencegahan
·         Tidak berganti-ganti pasangan
·         Berhubungan seksual yang aman: selektif memilih pasangan dan mempraktikkan protective sex.
·         Menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan transfusi darah yang sudah terinfeksi.

3.2 PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit ini dengan cara menutup tempat lokalisasi yang ada agar tingkat penularannya semakin berkurang. Selain itu dilakukan perawatan pada penderita dengan memberikan obat anti biotik seperti penicilin untuk mencegah terjadinya infeksi yang berlanjut.
      
3.3 PENGOBATAN / PENATALAKSANAAN
Medis:
Pengobatan dimulai sedini mungkin, makin dini hasilnya makin baik. Pada sifilis laten terapi bermaksud mencegah proses lebih lanjut.
Selama belum sembuh penderita dilarang bersanggama
Pengobatannya menggunakan penisilin dan antibiotik lain.
a. Penisilin:
Untuk klien yang mengalami sifilis awal- primer, sekunder atau laten lamanya kurang 1 tahun, obati sbb:
(1). Pastikan klien pernah tercatat nonreaktif RPR atau VDRL dalam tahun-tahun        terakhir. Bila tidak, obati klien seperti pengidap sifilis, selama lebih 1 tahun.
(2). Berikan 2,4 MU penisilin G benzaten per IM dalam dosis tunggal sesuai pengobatan standar.

Untuk sifilis yg berlangsung lebih dr 1 tahun , berikan 2,4 MU penisilin G benzaten, IM, dlm 3 dosis , berikan dg interval 1 minggu.

b. Antibiotik yang lain:untuk klien yg alergi penisilin.
Tetrasiklin 4x 500 mg/ hari
Eritromisin 4 x 500 mg
Doksisiklin 2x100mg / hari
Lama pengobatan 15 hari bagi S I dan S II, 30 hari bagi Stadium laten.

Tindak Lanjut:
Lakukan evaluasi TSS VDRL 1 bulan sesudah pengobatan selesai, jika:
Titer turun   : tidak diberikan pengobatan lagi
Titer naik     : pengobatan ulang
Titer menetap: tunggu 1 bulan lagi

Satu bulan sesudahnya:
Titer turun   : tidak diberikan pengobatan
Titer naik atau tetap : pengobatan ulang
           
Kriteria sembuh jika:
lesi telah menghilang
kelenjar getah bening tidak teraba,VDRL Negatif

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, sangat kronis dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari ibu ke janin. Contohnya Gumma ,gigi hutchinson dan snuffle nose merupakan salah satu dari manifestasi kelainan pada gigi dan mulut yang disebabkan oleh penyakit sifilis.T.pallidum. Penyebab sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Jadi Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC.

             
4.2 SARAN
Berdasarkan pemaparan diatas tentang SIFILIS, maka penulis ingin memberikan saran berupa masukan-masukan kepada seluruh mahasiswa STIKES ICME JOMBANG serta masyarakat luas umumnya agar dapat lebih memahami mengenai pentingnya menjaga kesehatandan kebersihan mulai dari hal-hal yang kecil, awalilah dari diri sendiri dan lakukanlah sejak saatini.

           
DAFTAR PUSTAKA

1.    Djuanda adhi,dkk.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. edisi IV. Jakarta : 2005
2.    A.Price Silvia dan m.Wilson Lorraine, 2006.Patofisiologi.edisi 6.EGC: Jakarta
3.    Mansjoer arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edsi III. Media Aesculapius Fakultas Kedoketran Universitas Indonesia : Jakarta
4.    Rani A azis,dkk, 2005. Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FakultasKedokteran Universitas Indonesia : Jakarta
5.    Sudoyo Aru W, 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta
6.    http://www.google.com http://www.medicastore.com

SEKILAS TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS

Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan kebagian tubuh lainnya, terutama meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe. Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang bervariasi, akibat kuman mycobacterium tuberculosis sistemik sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru-paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Mansjoer, 2000).

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang menyerang pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri yaitu mycobacterium tuberculosis, (Smeltzer, 2002). dapat  menyimpulkan bahwa, TB Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman mycobakterium tuberculosis yang menyerang saluran pernafasan terutama parenkim paru.

1.2 RumusanMasalah
a. Apa Pengertian Tuberculosis ?
b. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi dari penyakit TBC ?
c. Apa gejala penyakit TBC ?
d. Bagaimana cara pencegahan penyakit TBC ?
e. Bagaimana cara pemberantasan penyakit TBC ?
f. Bagaimana cara pengobatan penyakit TBC ?

1.3 Tujuan
Untukmengetahuigejala-gejala dari penyakit sehingga masyarakat bias mengantisipasi dalam kehidupan sehari-hari, selain itu makalah ini juga bias menjadi bahan bacaan bagi akademik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
TB Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman mycobakterium  tuberculosis yang menyerang saluran pernafasan terutama parenkimparu.
Klasifikasi tuberculosis di Indonesia yang banyak dipakai berdasarkan kelainan klinis, radiologist dan mikrobiologis :
1.Tuberkulosis paru
2.Bekas tuberkulsis paru
3.Tuberkulosis paru tersangka.

Tuberkulosis tersangka yang terbagi dalam :
a.TB paru tersangka yang diobati (sputum BTA negatif, tapi tanda-tanda lain positif)
b.TB paru tersangka yang tidak diobati (sputum BTA negative dan tanda-tanda lain meragukan)

2.2  Tanda Dan Gejala
1. Tanda
a.Penurunanberatbadan
b. Anoreksia
c. Dispneu
d.Sputumpurulen/hijau, mukoid/kuning.

2. Gejala
a.Demam
Biasanya menyerupai demam influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya  tahan tubuh penderita dengan berat-ringannya infeksi kuman TBC yang masuk.

b.Batuk
Terjadi karena adanya infeksi pada bronkus. Sifat batuk dimulai dari batuk kering  kemudian setelah timbul peradangan menjadi batuk produktif (menghasilkan  sputum). Pada keadaan lanjut berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah  yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada ulkus dinding bronkus.

c. Sesak nafas.
Sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru.

d.Nyeri dada
Timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura (menimbulkan pleuritis)

e.Malaise
Dapat berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, berat badan turun, sakit kepala, meriang, nyeriotot, keringat malam.

2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Faktor Agent
Faktor penyebab atau timbulnya penyakit TBC karena disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

2. Faktor Host
Yang di sebabkan oleh adanya kontak langsung antara seorang penderita TBC dengan orag sehat melalui  udara yang tercemar Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk.

3. Faktor Environment
           
Faktor lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya penyakit TBC,karna adanya pengaruh dari lingkungan sekitar yang penduduknya yang banyak mengalami penyakit TBC sehingga kemungkinan besar orang tersebut akan tertular penyakit TBC dari bakteri mycobacterium tuberculosis yang di sebarkan melalui udara.

4. Port Of Entry And Exit
Mencegah agar tidak terjadi penularan penyakit TBC yaitu dengan cara menutup pintu masuk dan keluar melalui penggunaan masker pada saat keluar rumah ataupun pada saat berbicara dengan penderita TBC.

5. Transmisi
Penyakit TBC di tularkan melalui udara.


BAB III PEMBAHASAN

3.1 PENCEGAHAN

Cara pencegahan penyakit TBC :
1)    Minum obat secara teratur sampai selesai
2)    Menutup mulut waktu bersin atau batuk
3)    3.Tidak meludah di sembarang tempat
4)    4.Meludah di tempat yang kena sinar matahari atau di tempat yang diisi sabun atau karbol/ lisol

Untukkeluarga :
1)    Jemurt empat tidur bekas penderita secara teratur
2)    Buka jendela lebar-lebar agar udara segar & sinar matahari dapat masuk sebab kuman TBC akan mati bila terkena sinar matahari.

3.2 PEMBERANTASAN
           
Yang paling penting dalam pemberantasan TBC adalah penyuluhan. Tanpa penyuluhan orang tidak akan memahami seluk-beluk penyakit dan cara pencegahan serta pengobatannya sehingga akan menghambat upaya penanggulangan TBC.

"Selain bias mengoptimalkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di berbagai daerah, penyuluhan pun tidak harus selalu dilakukan dengan mengumpulkan orang. Bisa dilakukan dengan menyebarkan brosur dan bisa juga melalui media cetak dan elektronik dan meningkatkan pelayanan &f asilitas kesehatan.

3.3 PENGOBATAN/ PENATALAKSANAAN

Tujuan pengobatan TBC ialah memusnahkan basil tuberculosis dengan cepat dan mencegah kambuh.
Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :
1)    Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.
2)    Obatsekunder :Exionamid, Paraamino salisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.

Meskipun demikian, pengobatan TBC paru-paru hamper selalu menggunakan tiga obat yaitu INH, rifampisin dan pirazinamid pada bulan pertama selama tidak ada resistensi terhadap satu atau lebih obat TBC primer ini.

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dengan demikian, bahwa penyakit tuberculosis (TBC) itu disebabkan karena adanya bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Oleh karena itu untuk mencegah penularan penyakit ini sebaiknya harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Tuberkulosis juga penyakit yang harus benar-benar segera ditangani dengan cepat.

4.2 SARAN
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan, untuk mencapai hal tersebut penderita dituntut untuk minum obat secara benar sesuai yang dianjurkan oleh dokter serta teratur untuk memeriksakan diri ke klinik /puskesmas.