PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Jumat, 03 Mei 2013

SEKILAS TENTANG ASCITES

Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG ASCITES

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Orang dengan ascites harus secara rutin diikuti oleh dokter utama mereka dan setiap spesialis yang mungkin terlibat dalam perawatan mereka. Pencernaan (spesialis dalam penyakit gastrointestinal) dan hepatologi (spesialis hati) umumnya melihat pasien dengan ascites akibat penyakit hati. Spesialis lain juga dapat merawat pasien dengan ascites didasarkan pada kemungkinan penyebab dan kondisi yang mendasarinya. Para ahli biasanya meminta pasien untuk pertama menghubungi dokter utama mereka jika ascites meningkat. Jika ascites menyebabkan gejala sesak napas, perut tidak nyaman, atau ketidakmampuan untuk melakukan tugas sehari-hari seperti berjalan, dokter utama pasien harus diberitahu.

1.2       TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1)    untuk mengetahui faktornya agent penyakit ascites
2)    untuk mengetahui faktornya host penyakit ascites
3)    untuk mengetahui environment penyakit ascites
4)    untuk mengetahui port of entry and exit penyakit ascites
5)    untuk mengetahui transmisi penyakit ascites
6)    untuk mengetahui pencegahan penyakit ascites
7)    untuk mengetahui pemberantasan penyakit ascites
8)    untuk mengetahui pengobatan penyakit ascites

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 DEFINISI
Ascites adalah akumulasi dari cairan (biasanya cairan serous yang adalah cairan kuning pucat dan bening) dalam rongga perut (peritoneal). Rongga perut berlokasi dibawah rongga dada, dipisahkan darinya oleh diaphragm. Cairan ascitic dapat mempunyai banyak sumber-sumber seperti penyakit hati, kanker-kanker, gagal jantung congestif, atau gagal ginjal.

2.2 FAKTOR AGENT
Penyebab yang paling umum dari ascites adalah penyakit hati yang telah lanjut atau cirrhosis. Kira-kira 80% dari kasus-kasus ascites diperkirakan disebabkan oleh cirrhosis. Meskipun mekanisme yang tepat dari perkembangan tidak dimengerti sepenuhnya, kebanyakan teori-teori menyarankan portal hypertension (tekanan yang meningkat adalam aliran darah hati) sebagai penyumbang utama. Asas dasarnya adalah serupa pada pembentukan dari edema ditempat lain di tubuh yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan antara sirkulasi dalam (sistim tekanan tinggi) dan luar, dalam kasus ini, rongga perut (ruang tekanan rendah). Kenaikan dalam tekanan darah portal dan pengurangan dalam albumin (protein yang diangkut dalam darah) mungkin bertangung jawab dalam pembentukan gradien tekanan dan berakibat pada ascites perut.

Faktor-faktor lain yang mugkin berkontribusi pada ascites adalah penahanan garam dan air. Volume darah yang bersirkulasi mungkin dirasakan rendah oleh sensor-sensor dalam ginjal-ginjal karena pembentukan dari ascites mungkin menghabiskan beberapa volume dari darah. Ini memberi sinyal pada ginjal-ginjal untuk menyerap kembali lebih banyak garam dan air untuk mengkompensasi volume yang hilang.

Beberapa penyebab-penyebab lain dari ascites berhubungan dengan gradien tekanan yang meningkat adalah gagal jantung kongestif dan gagal ginjal yang telah lanjut yang disebabkan oleh penahanan cairan keseluruhan dalam tubuh.
Pada kasus-kasus yang jarang, tekanan yang meningkat dalam sistim portal dapat disebabkan oleh rintangan internal atau eksternal dari pembuluh portal, berakibat pada portal hypertension tanpa cirrhosis. Contoh-contoh dari ini dapat adalah massa (atau tumor) yang menekan pada pembuluh-pembuluh portal dari rongga perut bagian dalam atau pembentukan bekuan (gumpalan) darah dalam pembuluh portal yang menghalangi aliran normal dan menongkatkan tekanan dalam pembuluh (contoh, Budd-Chiari syndrome).

Ada juga pembentukan ascites sebagai akibat dari kanker-kanker, yang disebut malignant ascites. Tipe-tipe ascites ini secara khas adalah manifestasi-manifestasi dari kanker-kanker yang telah lanjut dari organ-organ dalam rongga perut, seperti, kanker usus besar, kanker pankreas, kanker lambung, kanker payudara, lymphoma, kanker paru-paru, atau kanker indung telur.

Pancreatic ascites dapat terlihat pada orang-orang dengan pancreatitis atau peradangan pankreas kronis. Penyebab yang paling umum dari pankreatitis kronis adalah penyalahgunaan alkohol yang berkepanjangan. Pancreatic ascites dapat juga disebabkan oleh pankreatitis akut serta trauma pada pankcreas

2.3 FAKTOR HOST
1)    Kondisi imun pada orang tersebut lemah
2)    Kurangnya kebersian
3)    Factor umur, status gizi, status social ekonomi, dan perilaku.

2.4 FAKTOR ENVIRONMENT
1)    Kurangnya kebersihan lingkungan
2)    Lingkungan: fisik, biologi, social yang kurang sehat

2.5 PORT OF ENTRY AND EXIT
1)    Entry: mulut
2)    Exit: mulut

2.6 TRANMISI
Penularan pada umumnya melaluli udara, berupa infeksi dropet selain itu dapat pula melalui benda atau makanan yang terkontaminasi serta dapat tertular melalui mahluk hidup atau vector.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 PENCEGAHAN
Pencegahan dari ascites sebagian besar melibatkan pecegahan faktor-faktor risiko dari kondisi-kondisi yang mendasarinya yang menjurus pada ascites. Pada pasien-pasien dengan penyakit hati dan sirosis telah lanjut yang diketahui dari segala sebab, penghindaran dari pemasukan alkohol dapat dengan jelas mengurangi risiko pembentukan ascites. Obat-obat antiperadangan nonsteroid [ibuprofen (Advil, Motrin, dll.)] juga harus dibatasi pada pasien-pasien dengan cirrhosis karena mereka mungkin mengurangi aliran darah ke ginjal-ginjal, jadi, membatasi ekskresi (pengeluaran) garam dan air. Mematuhi pembatasan-pembatasan garam makanan juga adalah tindakan pencegahan mudah lainnya untuk mengurangi ascites.

3.2 PEMBERANTASAN
Perawatan dari ascites sebagian besar tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Contohnya, peritoneal carcinomatosis atau malignant ascites mungkin dirawat dengan pemotongan keluar kanker secara operasi dan kemoterapi, sementara penatalaksanaan dari ascites yang berhubungan dengan gagal jantung diarahkan menuju perawatan gagal jantung dengan penatalaksanaan medis dan pembatasan-pembatasan makanan. Karena sirosis hati adalah penyebab utama dari ascites, ia akan menjadi fokus utama dari bagian ini

3.3 PENGOBATAN/PENATALAKSANAAN
Menatalaksanakan ascites pada pasien-pasien dengan cirrhosis secara khas melibatkan pembatasan pemasukan sodium makanan dan penggunaan diuretics (pil-pil air). Membatasi pemasukan sodium (garam) makanan kurang dari 2 gram per hari adalah sangat praktis, dengan sukses, dan secara luas direkomendasikan untuk pasien-pasien dengan ascites. Pada kebanyakan dari kasus-kasus, pendekatan ini perlu dikombinasikan dengan penggunaan diuretics karena pembatasan garam sendirian umumnya bukan cara yang efektif untuk merawat ascites. Konsultasi dengan ahli nutrisi dalam rangka pembatasan garam harian dapat sangat bermanfaat untuk pasen-pasien dengan ascites

Pengobatan
Diuretics meningkatkan ekskresi (pengeluaran) air dan garam dari ginjal-ginjal. Regimen (aturan) diuretic yang direkomendasikan dalam setting dari ascites yang berhubungan dengan hati adalah kombinasi dari spironolactone (Aldactone) dan furosemide (Lasix). Dosis tunggal harian dari 100 miligram spironolactone dan 40 miligram furosemide adalah dosis awal yang biasanya direkomendasikan. Ini dapat ditingkatkan secara berangsur-angsur untk memperoleh respon yang tepat pada dosis maksimum 400 miligram spironolactone dan 160 miligram furosemide, sepanjang pasien dapat mentolerir peningkatan dosis tanpa segala efek-efek sampingan. Meminum obat-obat ini bersama pada pagi hari secara khas dianjurkan untuk mencegah buang air kecil yang seringkali sewaktu malam hari.
Therapeutic paracentesis
Untuk pasien-pasien yang tidak merespon dengan baik pada atau tidak dapat mentolerir regimen diatas, therapeutic paracentesis (jarum yang secara hati-hati ditempatkan kedalam area perut, dibawah kondisi-kondisi yang steril) yang sering dapat dilakukan untuk mengeluarkan jumlah-jumlah cairan-cairan yang besar. Beberapa liter (sampai 4 sampai 5 liter) dari cairan dapat dikeluarkan secara aman dengan prosedur ini setiap waktu. Untuk pasien-pasien dengan malignant ascites, prosedur ini mungkin juga adalah lebih efektif daripada penggunaan diuretic.

Operasi
Untuk kasus-kaus yang lebih gigih (refractory), prosedur-prosedur operasi mungkin adalah perlu untuk mengontrol ascites. Transjugular intrahepatic portosystemic shunts (TIPS) adalah prosedur yang dilakukan melalui internal jugular vein (vena utama pada leher) dibawah pembiusan lokal oleh interventional radiologist. Shunt (langsiran) ditempatkan diantara portal venous system dan systemic venous system (vena-vena yang mengalirkan balik darah ke jantung), dengan demikian mengurangi tekanan portal. Prosedur ini dicadangkan untuk pasien-pasien yang mempunyai respon yang minimal pada perawatan medis yang agresif. Ia telah ditunjukan mengurangi ascites dan membatasi atau mengeliminasi penggunaan dari diuretics pada mayoritas dari kasus-kasus yang dilaksanakan. Bagaimanapun, ia berhubungan dengan komplikasi-komplikasi yang signifikan seperti hepatic encephalopathy (kebingungan) dan bahkan kematian. Penempatan-penempatan langsiran yang lebih tradisional (peritoneovenous shunt dan systemic portosystemic shunt) telah pada dasarnya ditinggalkan yang disebabkan oleh angka komplikasi-komplikasi mereka yang tinggi.

Transplantasi hati
Akhirnya, transplantasi hati untuk cirrhosis yang telah lanjut mungkin dipertimbangkan sebagai perawatan untuk ascites yang disebabkan oleh gagal hati. Transplantasi hati melibatkan proses yang sangat sulit dan berkepanjangan dan ia memerlukan pengamatan dan manajemen yang sangat ketat oleh spesialis-spesialis transplantasi.

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Ascites atau asites adalah meningkatanya jumlah cairan intra peritoneal. Penyebab ascites ini adalah adanya gangguan hati yang paling kronis tetapi dapat juga disebabkan oleh penyakit lain.

4.2 SARAN
Untuk pembuatan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan saya berharap bagi pembaca untuk saran dan kritiknya guna untuk menyempurnakan makalah ini. Terima kasih 

 DAFTAR PUSTAKA

1.    http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=24&id=55211
2.    http://kesehatan.us/2012/06/apa-ascites-itu-dan-bagaimana-gejalanya/
3.    http://tips-sehat-bahagia.blogspot.com/2012/11/gejala-dan-penyebab-penyakit-ascites.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar